Nabilla dan Farras hanyalah anak dari dua orang ibu yang bersahabat. Nabilla dan Farras berada di satu universitas yang sama, yaitu Universitas Diponegoro.
Pertemuan pertama terjadi ketika Nabilla diminta oleh mamanya untuk menjenguk anak sahabatnya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Nasional Diponegoro, yaitu Farras.
Kehidupan berjalan seperti biasanya. Nabilla dengan kesibukannya dan Farras dengan kesibukannya. Tidak ada yang spesial, hari berganti hari tanpa ada interaksi yang berarti diantara Nabilla dan Farras.
Belum saling tahu apalagi terpikir tuk bersatu, namun hati siapa tahu, hingga akhirnya hati tergerak tuk saling memahami dan memulai cerita baru.
Setelah rencana ini ada, ikhtiar demi ikhtiar yang dilalui, bulan Februari menjadi awal keluarga Nabilla ingin mengenal Farras lebih jauh. Pertemuan berlangsung di Jogja, namun karena satu dan lain hal, pembicaraan serius itu tidak terjadi.
Hingga akhirnya, perbincangan demi perbincangan, sebuah keputusan besar pun tercipta. Farras bersama Ayah, Ibu dan keluarga besarnya mendatangi kediaman Nabilla dan dengan yakin menyampaikan niat baiknya untuk mengkhitbah Nabilla.